Teks utama
Pemuda adalah masa depan negara, kebijaksanaan, kekayaan, kemandirian, dan kebebasan pemuda menentukan nasib negara. Ini adalah pandangan yang diajukan oleh Liang Qichao dalam "Shonian Zhongguo Shuo" seratus tahun yang lalu, di mana ia meletakkan harapan kekuatan Tiongkok pada generasi muda setelah merenungkan kegagalan Reformasi Seratus Hari. Cara pemuda memandang dunia, bertindak, dan menilai benar salah, secara langsung memengaruhi masa depan negara.
Selama ini, kita tampaknya mengabaikan pemikiran tentang aspek spiritual. Negara berkembang dengan cepat, peluang ada di mana-mana, orang-orang sibuk mengejar uang, hampir tidak ada waktu untuk merenung. Standar untuk mengukur nilai sesuatu telah berubah menjadi "apakah itu menghasilkan uang", "apa manfaat yang bisa saya dapatkan". Masyarakat cenderung membagi orang berdasarkan status ekonomi menjadi "kaya" dan "miskin". Namun, kekayaan di tingkat spiritual semakin terpinggirkan, dicap sebagai "tinggi hati", "tidak sesuai dengan kelompok", "jauh dari kenyataan". Suasana ini bahkan membuat seseorang merasa kurang percaya diri saat menyampaikan pemikiran tersebut.