Menjelajahi Dunia Web3 Baru: Evolusi Konsep dan Konstruksi Sosial

Dari tahun 2008 hingga 2009, kelahiran Bitcoin sebagai mata uang asli internet meletakkan dasar untuk inovasi teknologi di masa depan. Bitcoin mewakili tantangan terhadap sistem keuangan tradisional, berusaha menggambarkan masyarakat ideal yang setara. Ide desentralisasinya secara mendalam mencerminkan semangat inti budaya cypherpunk, yaitu melindungi privasi individu melalui teknologi kriptografi dan memberikan otonomi ekonomi kepada individu. Namun, ide-ide ini awalnya terutama disebarkan di kalangan elit teknologi yang terbatas.

Pada tahun 2011, penulis whitepaper Bitcoin sepenuhnya menghilang dari internet. Pendiri anonim ini kemudian dibentuk sebagai pahlawan misterius, menjadi simbol kebebasan dan semangat desentralisasi. "Pengunduran dirinya" tidak hanya membuat ide Bitcoin tampak lebih murni, tetapi juga menjadikannya hampir seperti pemimpin agama.

Sejak nilai Bitcoin ditemukan oleh pasar pada tahun 2010, serangkaian cryptocurrency yang didasarkan pada kerangka teknologi yang sama telah muncul satu per satu. Namun, skenario aplikasi cryptocurrency di awal cukup canggung, sering digunakan untuk pembayaran transaksi ilegal, tampaknya mewakili "area abu-abu".

Seiring berjalannya waktu, cryptocurrency semakin erat kaitannya dengan gelembung pasar. Pada tahun 2015, sebuah platform kontrak pintar terkenal diluncurkan, yang secara signifikan mengurangi biaya pembuatan cryptocurrency, sekaligus memunculkan pasar gelembung yang penuh spekulasi. Pada tahun 2018, pasar cryptocurrency mengalami kejatuhan besar pertama. Pada tahun 2021, gelombang keuangan terdesentralisasi dan token tidak fungible melanda pasar, sekali lagi memicu gelombang investasi, tetapi pada tahun 2022 mengalami kejatuhan lagi. Dengan perhatian dan intervensi yang meningkat dari regulator global, cryptocurrency menghadapi tekanan kepatuhan yang semakin ketat, semakin memperburuk stigma pasar terhadapnya.

Banyak orang beranggapan bahwa "blockchain" muncul hampir bersamaan dengan Bitcoin, bahkan lebih awal, tetapi kenyataannya tidak demikian. Berdasarkan data tren pencarian, istilah Blockchain baru mulai digunakan untuk menggambarkan teknologi sistem terdistribusi di balik Bitcoin sekitar tahun 2012 hingga 2013. Munculnya istilah blockchain sebagai strategi konstruksi simbolik memberikan makna simbolis baru pada tumpukan teknologi. Sejak saat itu, teknologi tersebut terlepas dari label spekulasi pasar, membentuk citra netral "mesin kepercayaan". Perusahaan teknologi dengan demikian mampu mendorong pasar di bidang yang lebih luas seperti keuangan, rantai pasokan, kesehatan, dan pengelolaan data pemerintah.

Industri cryptocurrency menyadari bahwa mereka telah dicap negatif dan telah mulai mencoba untuk melakukan repositioning dengan istilah baru. Dua istilah yang paling berpengaruh: metaverse dan Web3, adalah contoh penggunaan kembali istilah lama.

Konsep metaverse berasal dari novel fiksi ilmiah tahun 1992, yang merujuk pada dunia virtual yang paralel dengan kenyataan. Industri cryptocurrency memanfaatkan ini untuk mengekspresikan visi membangun kembali sistem ekonomi di dunia internet. Namun, ketika salah satu raksasa media sosial mengubah namanya, narasi metaverse ditulis ulang menjadi visi dunia digital yang terkait dengan VR dan AR, menunjukkan pertarungan di balik pengendalian wacana.

Web3 diperkenalkan oleh seorang pengembang terkenal pada tahun 2014, yang mengekspresikan cita-cita internet yang didorong oleh cryptocurrency dan kedaulatan pengguna. Konsep ini telah berada di pinggiran untuk waktu yang lama, hingga tahun 2021 ketika konsep ini ditemukan kembali dan terus digunakan hingga sekarang.

Dalam evolusi kata-kata ini, kita melihat bahwa penamaan teknologi dan industri adalah proses yang dibangun oleh masyarakat. Di balik setiap kata terdapat kelompok kepentingan yang mempengaruhi masyarakat dengan berbagai cara.

Istilah yang berasal dari cryptocurrency tidak terhitung jumlahnya di seluruh dunia, dan setiap daerah memiliki penggunaan yang populer. Sebuah pusat keuangan internasional ingin membangun pusat ekonomi digital global, dengan membangun pasar yang stabil melalui skenario aplikasi konkret dan kerangka regulasi. Saat ini, istilah yang paling banyak digunakan di daerah tersebut termasuk aset virtual, aset ter-tokenisasi, aset dunia nyata, dan Web 3.0. Istilah-istilah ini berusaha memisahkan diri dari citra spekulatif dan gelembung cryptocurrency, serta membangun kembali kepercayaan dan narasi pasar.

Dari Bitcoin ke blockchain, dari cryptocurrency ke Web3 dan pasar aset ter-tokenisasi, setiap konsep baru yang lahir memiliki logika konstruksi sosial di baliknya. Inovasi konsep bukanlah inovasi teknologi, mungkin hanya merupakan rekayasa wacana oleh kelompok kepentingan untuk merespons perubahan pasar, menarik pengguna, dan modal. Pergantian konsep bukanlah penghapusan risiko, mereka membawa harapan baru sekaligus menyembunyikan risiko dalam labirin baru. Terlepas dari bagaimana istilah berubah, sifat manusia tidak akan berubah.

Pasar keuangan, baik tradisional maupun yang baru muncul, adalah tempat yang penuh arus bawah - baik Anda seorang pemula atau ahli.