Beberapa waktu yang lalu, gagasan bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga karena pengaruh politik akan dianggap sebagai ide yang tidak masuk akal. Sebagai penjaga dolar, Federal Reserve memiliki tugas penting untuk menjaga stabilitas mata uang. Namun, saat ini, pola ekonomi global sedang mengalami perubahan halus.
Selain Jepang, ekonomi utama lainnya mulai memasuki siklus penurunan suku bunga, sementara zona euro bahkan telah memangkas suku bunga secara signifikan hingga ratusan basis poin, menciptakan perbedaan suku bunga yang signifikan dengan dolar AS. Dari sudut pandang pasar, selama tingkat inflasi tidak melampaui 3%, suku bunga riil kemungkinan akan berkisar antara 1% hingga 2%, dan kondisi ini telah berlangsung cukup lama.
Namun, membuat penilaian hanya berdasarkan perilaku pasar mungkin terlalu sederhana. Saat ini, ekonomi Amerika Serikat menghadapi berbagai tantangan: defisit fiskal yang meningkat, pendapatan tarif yang sulit menutupi pengeluaran bunga, dan akumulasi utang yang tidak menunjukkan tanda-tanda melambat. Meskipun suku bunga riil positif, tetapi didorong oleh kebijakan stimulus, antusiasme pasar tidak berkurang malah semakin meningkat.
Baru-baru ini, Amerika Serikat telah mencapai kesepakatan kerangka kerja dengan beberapa ekonomi utama, di mana tarif diharapkan dapat diturunkan dalam jangka pendek, dan guncangan pasokan mungkin dapat mereda. Kesepakatan tarif sementara dengan China juga terus diperpanjang. Faktor-faktor ini memberikan ruang tertentu bagi keputusan Federal Reserve.
Kecuali terjadi kejadian besar, selama data inflasi bulan Juli dan Agustus relatif stabil, sesuai atau di bawah ekspektasi pasar, kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan September akan meningkat secara signifikan. The Fed sedang mencari keseimbangan antara realitas ekonomi dan tekanan politik, dan keputusannya akan memiliki dampak yang mendalam pada pasar keuangan global.
Dalam lingkungan ekonomi yang kompleks ini, setiap langkah Federal Reserve menarik perhatian global. Mereka tidak hanya harus mempertimbangkan kondisi ekonomi domestik, tetapi juga memperhatikan pola ekonomi global dan faktor politik. Arah kebijakan moneter di masa depan, tanpa diragukan lagi, akan menjadi fokus perhatian pasar.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
9 Suka
Hadiah
9
7
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
GasSavingMaster
· 23jam yang lalu
Apakah suku bunga akan diturunkan tergantung pada pergerakan XRP.
Lihat AsliBalas0
MercilessHalal
· 08-16 07:50
Masih ada yang peduli dengan kebijakan, langsung jalankan saja.
Lihat AsliBalas0
ChainWallflower
· 08-16 07:47
Kabar penurunan suku bunga datang lagi, sigh
Lihat AsliBalas0
quiet_lurker
· 08-16 07:43
The Federal Reserve (FED) benar-benar berpikir dua kali
Lihat AsliBalas0
GasGasGasBro
· 08-16 07:43
Biar saja semuanya beres.
Lihat AsliBalas0
EyeOfTheTokenStorm
· 08-16 07:31
Sinyal pembalikan dari sisi teknis sudah datang, ritmenya tergantung pada FED.
Lihat AsliBalas0
RugDocScientist
· 08-16 07:22
Apakah The Federal Reserve (FED) akhirnya akan berbalik arah?
Beberapa waktu yang lalu, gagasan bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga karena pengaruh politik akan dianggap sebagai ide yang tidak masuk akal. Sebagai penjaga dolar, Federal Reserve memiliki tugas penting untuk menjaga stabilitas mata uang. Namun, saat ini, pola ekonomi global sedang mengalami perubahan halus.
Selain Jepang, ekonomi utama lainnya mulai memasuki siklus penurunan suku bunga, sementara zona euro bahkan telah memangkas suku bunga secara signifikan hingga ratusan basis poin, menciptakan perbedaan suku bunga yang signifikan dengan dolar AS. Dari sudut pandang pasar, selama tingkat inflasi tidak melampaui 3%, suku bunga riil kemungkinan akan berkisar antara 1% hingga 2%, dan kondisi ini telah berlangsung cukup lama.
Namun, membuat penilaian hanya berdasarkan perilaku pasar mungkin terlalu sederhana. Saat ini, ekonomi Amerika Serikat menghadapi berbagai tantangan: defisit fiskal yang meningkat, pendapatan tarif yang sulit menutupi pengeluaran bunga, dan akumulasi utang yang tidak menunjukkan tanda-tanda melambat. Meskipun suku bunga riil positif, tetapi didorong oleh kebijakan stimulus, antusiasme pasar tidak berkurang malah semakin meningkat.
Baru-baru ini, Amerika Serikat telah mencapai kesepakatan kerangka kerja dengan beberapa ekonomi utama, di mana tarif diharapkan dapat diturunkan dalam jangka pendek, dan guncangan pasokan mungkin dapat mereda. Kesepakatan tarif sementara dengan China juga terus diperpanjang. Faktor-faktor ini memberikan ruang tertentu bagi keputusan Federal Reserve.
Kecuali terjadi kejadian besar, selama data inflasi bulan Juli dan Agustus relatif stabil, sesuai atau di bawah ekspektasi pasar, kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan September akan meningkat secara signifikan. The Fed sedang mencari keseimbangan antara realitas ekonomi dan tekanan politik, dan keputusannya akan memiliki dampak yang mendalam pada pasar keuangan global.
Dalam lingkungan ekonomi yang kompleks ini, setiap langkah Federal Reserve menarik perhatian global. Mereka tidak hanya harus mempertimbangkan kondisi ekonomi domestik, tetapi juga memperhatikan pola ekonomi global dan faktor politik. Arah kebijakan moneter di masa depan, tanpa diragukan lagi, akan menjadi fokus perhatian pasar.