Dalam beberapa waktu terakhir, Ketua The Federal Reserve (FED) Powell secara tegas menyatakan dalam sebuah konferensi pers penting bahwa arah kebijakan moneter di masa depan akan terutama didasarkan pada perubahan tingkat pengangguran. Pernyataan ini segera memicu diskusi dan interpretasi yang luas di pasar keuangan.
Sikap Powell sangat jelas, ia menganggap tingkat pengangguran sebagai indikator kunci untuk menilai kondisi ekonomi. Ini berarti jika tingkat pengangguran terus berada pada tingkat yang rendah, kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan September akan sangat berkurang. Sebenarnya, ini adalah sinyal kepada pasar: jika pasar tenaga kerja tetap kuat, harapan akan kebijakan pelonggaran (seperti penurunan suku bunga) mungkin akan gagal.
Meskipun Powell juga menyebutkan perlambatan pertumbuhan konsumsi, lemahnya pertumbuhan PDB, dan indikator ekonomi lainnya, saat ini dalam pikirannya, pentingnya indikator-indikator ini telah digantikan oleh tingkat pengangguran. Perubahan pandangan ini memicu banyak spekulasi dan keraguan di pasar.
Namun, tampaknya di dalam The Federal Reserve (FED) tidak sepenuhnya mencapai konsensus. Diketahui bahwa beberapa pejabat menyatakan ketidakpuasan terhadap sikap tegas Powell, dan secara terbuka menyerukan untuk segera menerapkan kebijakan moneter yang lebih longgar. Perbedaan pendapat internal semacam ini tidak umum dalam sejarah The Federal Reserve (FED), mencerminkan kompleksitas situasi ekonomi saat ini, dan menunjukkan betapa sulitnya pengambilan keputusan.
Alasan Powell dapat mempertahankan posisi ini adalah karena data ketenagakerjaan saat ini menunjukkan hasil yang cukup baik. Kebijakan imigrasi yang ketat telah mengurangi masuknya tenaga kerja asing, yang pada tingkat tertentu mendukung pasar kerja. Namun, seberapa lama stabilitas yang tampak ini dapat bertahan masih merupakan tanda tanya.
Terlepas dari bagaimana situasi ekonomi berubah, arah kebijakan The Federal Reserve (FED) jelas akan terus mempengaruhi pasar keuangan global. Investor dan analis ekonomi perlu memperhatikan data kunci seperti tingkat pengangguran untuk memprediksi arah kebijakan di masa depan.
Saat ini, pasar masih memperhatikan kinerja cryptocurrency seperti OM, SUI, SOL, FUN, dan BTC. Sementara itu, isu-isu hangat seperti tarif tambahan yang diterapkan oleh Amerika, penyesuaian pasar crypto, dan jumlah klaim pengangguran awal di Amerika juga patut untuk terus diperhatikan.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Dalam beberapa waktu terakhir, Ketua The Federal Reserve (FED) Powell secara tegas menyatakan dalam sebuah konferensi pers penting bahwa arah kebijakan moneter di masa depan akan terutama didasarkan pada perubahan tingkat pengangguran. Pernyataan ini segera memicu diskusi dan interpretasi yang luas di pasar keuangan.
Sikap Powell sangat jelas, ia menganggap tingkat pengangguran sebagai indikator kunci untuk menilai kondisi ekonomi. Ini berarti jika tingkat pengangguran terus berada pada tingkat yang rendah, kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan September akan sangat berkurang. Sebenarnya, ini adalah sinyal kepada pasar: jika pasar tenaga kerja tetap kuat, harapan akan kebijakan pelonggaran (seperti penurunan suku bunga) mungkin akan gagal.
Meskipun Powell juga menyebutkan perlambatan pertumbuhan konsumsi, lemahnya pertumbuhan PDB, dan indikator ekonomi lainnya, saat ini dalam pikirannya, pentingnya indikator-indikator ini telah digantikan oleh tingkat pengangguran. Perubahan pandangan ini memicu banyak spekulasi dan keraguan di pasar.
Namun, tampaknya di dalam The Federal Reserve (FED) tidak sepenuhnya mencapai konsensus. Diketahui bahwa beberapa pejabat menyatakan ketidakpuasan terhadap sikap tegas Powell, dan secara terbuka menyerukan untuk segera menerapkan kebijakan moneter yang lebih longgar. Perbedaan pendapat internal semacam ini tidak umum dalam sejarah The Federal Reserve (FED), mencerminkan kompleksitas situasi ekonomi saat ini, dan menunjukkan betapa sulitnya pengambilan keputusan.
Alasan Powell dapat mempertahankan posisi ini adalah karena data ketenagakerjaan saat ini menunjukkan hasil yang cukup baik. Kebijakan imigrasi yang ketat telah mengurangi masuknya tenaga kerja asing, yang pada tingkat tertentu mendukung pasar kerja. Namun, seberapa lama stabilitas yang tampak ini dapat bertahan masih merupakan tanda tanya.
Terlepas dari bagaimana situasi ekonomi berubah, arah kebijakan The Federal Reserve (FED) jelas akan terus mempengaruhi pasar keuangan global. Investor dan analis ekonomi perlu memperhatikan data kunci seperti tingkat pengangguran untuk memprediksi arah kebijakan di masa depan.
Saat ini, pasar masih memperhatikan kinerja cryptocurrency seperti OM, SUI, SOL, FUN, dan BTC. Sementara itu, isu-isu hangat seperti tarif tambahan yang diterapkan oleh Amerika, penyesuaian pasar crypto, dan jumlah klaim pengangguran awal di Amerika juga patut untuk terus diperhatikan.