Masalah utang Amerika Serikat semakin serius, tetapi kapan tepatnya krisis akan terjadi masih sulit untuk diprediksi dengan akurat. Situasi kompleks ini melibatkan banyak faktor ekonomi, politik, dan global, yang memerlukan kita untuk menganalisis dari berbagai sudut.
Saat ini, utang federal AS telah melampaui angka $36 triliun, hampir mencapai 100% dari PDB. Yang lebih mengkhawatirkan, rasio ini diperkirakan akan terus meningkat dalam sepuluh tahun ke depan. Pengeluaran bunga diperkirakan akan meloncat dari $900 miliar pada tahun 2024 menjadi $1,6 triliun pada tahun 2034, yang tentu saja memberikan tekanan besar pada keuangan.
Faktor pemicu krisis potensial termasuk:
1. Masalah batas utang: Kebuntuan politik ini sering muncul, meskipun pada Mei 2023 sempat teratasi sementara, namun masih mungkin memicu krisis lagi. Pada awal 2025, Menteri Keuangan Yellen telah menyatakan bahwa mungkin perlu mengambil langkah-langkah khusus untuk menghindari mencapai batas utang.
2. Inversi Kurva Imbal Hasil: Pengalaman sejarah menunjukkan bahwa setelah inversi antara imbal hasil obligasi AS 10 tahun dan suku bunga acuan Federal berakhir, biasanya dalam 12-18 bulan akan terjadi resesi ekonomi atau krisis keuangan. Namun, waktu yang tepat tetap tergantung pada keadaan ekonomi saat ini.
3. Keyakinan pasar terguncang: Pada April 2025, imbal hasil utang AS meroket, dengan imbal hasil obligasi 10 tahun mencapai 4,48%, mencerminkan meningkatnya tekanan penjualan pada utang AS. Jika keyakinan investor semakin terpuruk, hal ini dapat mempercepat datangnya krisis.
Meskipun demikian, waktu pasti meletusnya krisis utang AS masih sulit untuk diprediksi. Beberapa analisis berpendapat bahwa ini mungkin merupakan proses bertahap, bukan kejadian mendadak. Kita perlu terus memperhatikan kondisi utang AS, arah kebijakan, dan perubahan dalam situasi ekonomi global untuk lebih baik dalam memprediksi risiko potensial.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
8 Suka
Hadiah
8
6
Bagikan
Komentar
0/400
CryptoSurvivor
· 15jam yang lalu
Dompet美帝这次悬了
Lihat AsliBalas0
SleepyArbCat
· 07-22 08:51
Kondisi ini... Obligasi AS sudah seperti ini, BTC masih belum To da moon.
Lihat AsliBalas0
ReverseFOMOguy
· 07-22 08:49
Apakah Amerika Serikat akan doomed?
Lihat AsliBalas0
GigaBrainAnon
· 07-22 08:40
Metode pencetakan uang sangat baik!
Lihat AsliBalas0
BloodInStreets
· 07-22 08:39
Harga daging babi belum turun 50%, tetapi obligasi AS sudah anjlok.
Masalah utang Amerika Serikat semakin serius, tetapi kapan tepatnya krisis akan terjadi masih sulit untuk diprediksi dengan akurat. Situasi kompleks ini melibatkan banyak faktor ekonomi, politik, dan global, yang memerlukan kita untuk menganalisis dari berbagai sudut.
Saat ini, utang federal AS telah melampaui angka $36 triliun, hampir mencapai 100% dari PDB. Yang lebih mengkhawatirkan, rasio ini diperkirakan akan terus meningkat dalam sepuluh tahun ke depan. Pengeluaran bunga diperkirakan akan meloncat dari $900 miliar pada tahun 2024 menjadi $1,6 triliun pada tahun 2034, yang tentu saja memberikan tekanan besar pada keuangan.
Faktor pemicu krisis potensial termasuk:
1. Masalah batas utang: Kebuntuan politik ini sering muncul, meskipun pada Mei 2023 sempat teratasi sementara, namun masih mungkin memicu krisis lagi. Pada awal 2025, Menteri Keuangan Yellen telah menyatakan bahwa mungkin perlu mengambil langkah-langkah khusus untuk menghindari mencapai batas utang.
2. Inversi Kurva Imbal Hasil: Pengalaman sejarah menunjukkan bahwa setelah inversi antara imbal hasil obligasi AS 10 tahun dan suku bunga acuan Federal berakhir, biasanya dalam 12-18 bulan akan terjadi resesi ekonomi atau krisis keuangan. Namun, waktu yang tepat tetap tergantung pada keadaan ekonomi saat ini.
3. Keyakinan pasar terguncang: Pada April 2025, imbal hasil utang AS meroket, dengan imbal hasil obligasi 10 tahun mencapai 4,48%, mencerminkan meningkatnya tekanan penjualan pada utang AS. Jika keyakinan investor semakin terpuruk, hal ini dapat mempercepat datangnya krisis.
Meskipun demikian, waktu pasti meletusnya krisis utang AS masih sulit untuk diprediksi. Beberapa analisis berpendapat bahwa ini mungkin merupakan proses bertahap, bukan kejadian mendadak. Kita perlu terus memperhatikan kondisi utang AS, arah kebijakan, dan perubahan dalam situasi ekonomi global untuk lebih baik dalam memprediksi risiko potensial.