Dialisis Kaito: Tolok Ukur Baru InfoFi?

Merefleksikan sejarah, industri kripto selalu dipenuhi dengan fantasi menjadi kaya secara instan. Namun, jika diteliti lebih jauh, lebih banyak lagi spekulan yang berperan sebagai umpan.

Twitter Crypto ( CT) sebagai pusat informasi di industri, telah menjadi basis penting bagi komunitas kripto berbahasa Mandarin. Baru-baru ini, kebangkitan proyek Kaito menarik perhatian, berhasil membangun platform komunikasi antara pihak proyek dan pemimpin opini, setelah StepN, sekali lagi menjadi proyek yang dapat beroperasi setelah peluncuran token.

Kaito bukanlah konsep yang sepenuhnya baru, melainkan merupakan penggabungan dari esensi aliran informasi berbahasa Mandarin selama sepuluh tahun terakhir. Dari kerangka media hingga memfasilitasi persaingan pemimpin opini, posisi Kaito sebagai pengumpul tidak perlu diragukan.

Dari tahun 2018 hingga 2021, industri kripto berfokus pada Bitcoin dan penambangan. Selama periode ini, pemimpin opini yang didominasi oleh konten yang dihasilkan pengguna (UGC) mulai muncul. Munculnya komunitas jam 3 menandakan bahwa grup WeChat dan tanya jawab online (AMA) menjadi cara pemasaran yang mainstream, di mana pendiri berkomunikasi langsung dengan anggota komunitas potensial.

Kemudian, kombinasi antara jurnalis media tradisional dan merek media menjadi favorit pasar, memicu apa yang disebut sebagai "perang seribu media". Di antara mereka, beberapa platform media menunjukkan kinerja yang sangat baik, menjadi tolok ukur pada era itu.

Kebijakan regulasi pada 19 Mei 2021 memberikan dampak besar bagi industri, memaksa banyak pelaku untuk memilih keluar. Perubahan ini secara serius melemahkan keunggulan informasi media berbahasa Mandarin. Industri kripto secara bertahap menjadi arus utama di luar negeri, media berbahasa Mandarin terpaksa menyesuaikan strategi, dan menetapkan kembali peran mereka.

Dalam konteks ini, tren pemimpin opini benar-benar muncul. Pemimpin opini yang berorientasi pada teknologi dan penelitian investasi pertama kali mendapatkan pengakuan, sementara kelompok yang menjadikan pemimpin opini sebagai profesi juga mulai menonjol.

Pada tahun 2022, seiring dengan terjadinya serangkaian peristiwa besar, pasar terjebak dalam jurang. Narasi teknologi secara bertahap runtuh, dan kesenjangan antara pendanaan yang tinggi dan pengiriman yang nyata semakin melebar. Dalam kondisi ini, kelompok yang berprofesi sebagai pemimpin opini menyambut peluang pengembangan.

Munculnya platform agregasi informasi berusaha membantu pengguna menemukan kondisi pasar dengan merapikan pengguna dan konten kripto. Namun, model bisnisnya menghadapi tantangan, sulit untuk mencapai profitabilitas yang berkelanjutan.

Pada tahun 2023, munculnya suatu platform sosial menjadi ujian tekanan pertama bagi kemampuan monetisasi para pemimpin opini. Platform ini mendorong para pemimpin opini untuk memperdagangkan "pengaruh" mereka sendiri, namun akhirnya sulit untuk dipertahankan dalam jangka panjang. Upaya ini membuktikan bahwa konten itu sendiri sulit untuk langsung menanggung guncangan perdagangan, sementara model sosial keuangan (SocialFi) juga seringkali menghadapi kegagalan.

Kebangkitan Kaito mewakili arah perkembangan baru. Awalnya berfokus pada pencarian kecerdasan buatan, Kaito kemudian beralih ke peringkat pemimpin opini. Melalui pengujian beta jangka panjang dan optimalisasi produk, Kaito berhasil menarik partisipasi aktif dari para pemimpin opini.

Kaito mengambil strategi tiga langkah: pertama, memisahkan aliran informasi dan aliran dana; kedua, membangun sistem penilaian yang mirip dengan daftar peringkat pasar yang adil; terakhir, Kaito sendiri menjadi lembaga agen yang terstandarisasi (Agency). Namun, peristiwa terbaru menunjukkan bahwa platform aliran informasi masih menghadapi tantangan dalam upaya tokenisasi.

Melihat ke depan, langkah berikutnya dalam pengembangan Kaito mungkin akan fokus pada produk yang dapat menjembatani aliran informasi dan aliran dana, mencoba menghasilkan transaksi langsung berdasarkan aliran informasi. Namun, pencapaian tujuan ini masih menghadapi banyak tantangan, karena pengakuan pengguna kripto terhadap nilai aliran informasi masih perlu ditingkatkan.