Belakangan ini, industri Web3 sedang mengalami transformasi besar. Bidang yang dulunya berfokus pada idealisme dan desentralisasi ini kini bergerak menuju orientasi bisnis yang lebih pragmatis. Perubahan ini berasal dari kombinasi beberapa faktor, termasuk pendalaman pemahaman para pelaku pasar, kejelasan lingkungan regulasi, serta percepatan masuknya modal keuangan tradisional.
Di tahap baru ini, proyek Web3 tidak lagi hanya bergantung pada potensi dan visi untuk mendapatkan pengakuan, tetapi perlu menunjukkan kemampuan menghasilkan keuntungan yang nyata dan model bisnis yang berkelanjutan. Ini menandai pergeseran standar evaluasi industri dari konsep filosofis murni menuju indikator bisnis yang lebih konkret.
Perlu dicatat bahwa meskipun tren keseluruhan bergerak ke arah perusahaan, industri Web3 masih mempertahankan sensitivitas terhadap narasi yang kuat. Sebagai sistem ekonomi perhatian yang dipimpin oleh para peserta, beberapa kata kunci atau konsep masih dapat memicu reaksi kuat di pasar. Namun, efek ini semakin berkurang, dan pasar semakin berhati-hati terhadap kenaikan harga yang hanya bergantung pada ekspektasi.
Proses korporatisasi terutama didorong melalui dua cara: akuisisi vertikal dan IPO institusional. Banyak proyek memperluas ekosistem dengan mengakuisisi bisnis terkait, meningkatkan pengalaman pengguna dan sinergi layanan. Pada saat yang sama, beberapa perusahaan terkemuka sedang mencari untuk go public, mengadopsi norma dan sistem pengungkapan pasar keuangan tradisional, untuk mendapatkan pengakuan dan dukungan dana yang lebih luas.
Perubahan ini mencerminkan proses kematangan industri Web3. Ini bukan hanya perubahan dalam struktur organisasi, tetapi juga pergeseran cara berpikir seluruh industri. Proyek-proyek mulai lebih memperhatikan keberlanjutan jangka panjang, transparansi, dan akuntabilitas, yang semuanya merupakan elemen inti dari operasi perusahaan tradisional.
Namun, ini tidak berarti bahwa Web3 telah meninggalkan cita-cita awalnya. Sebaliknya, ini dapat dianggap sebagai langkah penting untuk mengubah visi awal menjadi model bisnis yang dapat dilaksanakan. Dengan membangun sistem pasar yang lebih teratur dan dapat dipercaya, Web3 diharapkan dapat menarik lebih banyak peserta arus utama dan mendorong industri untuk berkembang ke pasar yang lebih luas.
Seiring dengan pendalaman transformasi ini, kita mungkin akan melihat lebih banyak model bisnis inovatif muncul, yang akan berkomitmen untuk mencapai nilai bisnis yang nyata sambil mempertahankan semangat desentralisasi. Tahap baru industri Web3 ini jelas patut untuk kita perhatikan dengan seksama, karena dapat membentuk arah pengembangan masa depan seluruh ekonomi digital.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Transformasi industri Web3: dari idealisme ke transisi korporatisasi
Industri Web3 Melangkah Menuju Era Korporasi
Belakangan ini, industri Web3 sedang mengalami transformasi besar. Bidang yang dulunya berfokus pada idealisme dan desentralisasi ini kini bergerak menuju orientasi bisnis yang lebih pragmatis. Perubahan ini berasal dari kombinasi beberapa faktor, termasuk pendalaman pemahaman para pelaku pasar, kejelasan lingkungan regulasi, serta percepatan masuknya modal keuangan tradisional.
Di tahap baru ini, proyek Web3 tidak lagi hanya bergantung pada potensi dan visi untuk mendapatkan pengakuan, tetapi perlu menunjukkan kemampuan menghasilkan keuntungan yang nyata dan model bisnis yang berkelanjutan. Ini menandai pergeseran standar evaluasi industri dari konsep filosofis murni menuju indikator bisnis yang lebih konkret.
Perlu dicatat bahwa meskipun tren keseluruhan bergerak ke arah perusahaan, industri Web3 masih mempertahankan sensitivitas terhadap narasi yang kuat. Sebagai sistem ekonomi perhatian yang dipimpin oleh para peserta, beberapa kata kunci atau konsep masih dapat memicu reaksi kuat di pasar. Namun, efek ini semakin berkurang, dan pasar semakin berhati-hati terhadap kenaikan harga yang hanya bergantung pada ekspektasi.
Proses korporatisasi terutama didorong melalui dua cara: akuisisi vertikal dan IPO institusional. Banyak proyek memperluas ekosistem dengan mengakuisisi bisnis terkait, meningkatkan pengalaman pengguna dan sinergi layanan. Pada saat yang sama, beberapa perusahaan terkemuka sedang mencari untuk go public, mengadopsi norma dan sistem pengungkapan pasar keuangan tradisional, untuk mendapatkan pengakuan dan dukungan dana yang lebih luas.
Perubahan ini mencerminkan proses kematangan industri Web3. Ini bukan hanya perubahan dalam struktur organisasi, tetapi juga pergeseran cara berpikir seluruh industri. Proyek-proyek mulai lebih memperhatikan keberlanjutan jangka panjang, transparansi, dan akuntabilitas, yang semuanya merupakan elemen inti dari operasi perusahaan tradisional.
Namun, ini tidak berarti bahwa Web3 telah meninggalkan cita-cita awalnya. Sebaliknya, ini dapat dianggap sebagai langkah penting untuk mengubah visi awal menjadi model bisnis yang dapat dilaksanakan. Dengan membangun sistem pasar yang lebih teratur dan dapat dipercaya, Web3 diharapkan dapat menarik lebih banyak peserta arus utama dan mendorong industri untuk berkembang ke pasar yang lebih luas.
Seiring dengan pendalaman transformasi ini, kita mungkin akan melihat lebih banyak model bisnis inovatif muncul, yang akan berkomitmen untuk mencapai nilai bisnis yang nyata sambil mempertahankan semangat desentralisasi. Tahap baru industri Web3 ini jelas patut untuk kita perhatikan dengan seksama, karena dapat membentuk arah pengembangan masa depan seluruh ekonomi digital.