Baru-baru ini, pasar keuangan global menunjukkan situasi yang kompleks dan berubah-ubah, dengan fluktuasi harga berbagai aset yang sangat tajam.

Pasar Bitcoin sekali lagi menjadi sorotan, dengan harga menembus batas 120.000 dolar, mencetak rekor tertinggi baru dalam sejarah. Kenaikan ini terkait erat dengan pemungutan suara yang akan dilakukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS mengenai tiga undang-undang terkait cryptocurrency. Para investor memiliki harapan tinggi terhadap undang-undang ini, mendorong harga Bitcoin melambung hingga 122.006 dolar. Analis pasar memprediksi bahwa harga Bitcoin berpotensi terus meningkat, dengan target berikutnya kemungkinan berada di kisaran 135.000 hingga 140.000 dolar.

Sementara itu, pasar keuangan tradisional juga mengalami perubahan signifikan. Ketiga indeks berjangka saham utama AS menunjukkan tren penurunan, di mana berjangka indeks Dow Jones turun 0,32%, berjangka indeks S&P 500 turun 0,29%, dan berjangka indeks Nasdaq 100 turun 0,25%. Namun, saham terkait cryptocurrency justru mengalami kenaikan, di mana harga saham MARA Holdings dan perusahaan seperti Strategy mengalami lonjakan besar.

Serangkaian pengumuman kebijakan yang dilakukan Trump baru-baru ini telah memicu reaksi berantai di pasar. Ia berencana untuk mengenakan tarif 30% pada barang impor dari Meksiko dan Uni Eropa mulai 1 Agustus 2025. Berita ini mendorong permintaan untuk aset safe haven, yang menyebabkan harga emas naik selama empat hari perdagangan berturut-turut, dengan harga terbaru mencapai 3367 dolar AS/ons. Harga perak bahkan mencetak rekor tertinggi dalam hampir 12 tahun, melampaui 39 dolar AS/ons.

Selain itu, Trump mengumumkan akan memberikan pernyataan penting mengenai masalah Rusia, dan pasar umumnya memperkirakan bahwa Amerika Serikat mungkin akan menerapkan sanksi baru terhadap Rusia. Ekspektasi ini mendorong kenaikan harga minyak mentah, dengan harga minyak WTI naik 0,58% menjadi 69,06 dolar AS/barel, dan harga minyak Brent naik 0,52% menjadi 70,95 dolar AS/barel.

Minggu depan, pasar akan menghadapi pengumuman beberapa data ekonomi penting, termasuk CPI, PPI, dan data ritel AS untuk bulan Juni. Data ini akan memberikan referensi penting bagi pasar dalam menilai arah suku bunga di masa depan. Sementara itu, musim laporan keuangan kuartal kedua akan segera dimulai, dengan banyak lembaga keuangan besar dan perusahaan teknologi yang akan merilis laporan keuangan mereka secara bertahap, informasi ini akan memiliki dampak penting terhadap arah pasar.