【比推】Pengadilan Tinggi Wellington Selandia Baru sedang mengadili kasus pembunuhan ibu yang melibatkan investasi Aset Kripto. Terdakwa berusia 53 tahun Julia DeLuney dituduh membunuh ibunya yang berusia 79 tahun, Helen Gregory, pada 24 Januari 2024, dan memalsukan lokasi jatuhnya. Jaksa menuduhnya telah memindahkan setidaknya 156.000 dolar Selandia Baru (sekitar 94.000 dolar AS) dari akun ibunya ke platform enkripsi dalam satu tahun sebelum kejadian, di mana hanya 88.000 dolar Selandia Baru yang berhasil dipulihkan, dengan kerugian mencapai 68.000 dolar Selandia Baru. Saat ini, kasus ini masih dalam proses pengadilan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
12 Suka
Hadiah
12
6
Bagikan
Komentar
0/400
RektRecorder
· 07-18 06:08
10w memotong ibu sangat merugikan
Lihat AsliBalas0
SleepyArbCat
· 07-17 10:54
Rugi rugi rugi Rugi sampai membunuh Menakutkan...zzz
Lihat AsliBalas0
WhaleWatcher
· 07-15 13:08
Dianggap Bodoh lagi telah digigit
Lihat AsliBalas0
BlockchainBard
· 07-15 13:01
Uang belum habis rugi sudah langsung dikirim?
Lihat AsliBalas0
NotAFinancialAdvice
· 07-15 13:00
Kalau rugi langsung membunuh ibu? Kemampuan untuk menahan psikologinya agak lemah...
Lihat AsliBalas0
YieldChaser
· 07-15 12:42
Menghabiskan uang ibu dan kemudian membunuh ibu? Gila ya?
Wellington, Selandia Baru: Kerugian enkripsi memicu kasus pembunuhan ibu, investasi 156.000 yuan menjadi pemicu.
【比推】Pengadilan Tinggi Wellington Selandia Baru sedang mengadili kasus pembunuhan ibu yang melibatkan investasi Aset Kripto. Terdakwa berusia 53 tahun Julia DeLuney dituduh membunuh ibunya yang berusia 79 tahun, Helen Gregory, pada 24 Januari 2024, dan memalsukan lokasi jatuhnya. Jaksa menuduhnya telah memindahkan setidaknya 156.000 dolar Selandia Baru (sekitar 94.000 dolar AS) dari akun ibunya ke platform enkripsi dalam satu tahun sebelum kejadian, di mana hanya 88.000 dolar Selandia Baru yang berhasil dipulihkan, dengan kerugian mencapai 68.000 dolar Selandia Baru. Saat ini, kasus ini masih dalam proses pengadilan.