Harga Bitcoin melonjak hingga 34000 dolar, masuknya banyak institusi memicu pengetatan pasokan

Harga Bitcoin melonjak dari lebih dari 20000 dolar AS menjadi 34000 dolar AS dalam waktu singkat hanya setengah bulan, membuat sentimen pasar mencapai puncaknya yang belum pernah terjadi sebelumnya. Saat ini, total kapitalisasi pasar Bitcoin telah masuk ke dalam sepuluh besar dunia, menduduki peringkat kesembilan, hanya di belakang Alibaba.

Namun, dalam 24 jam terakhir, harga Bitcoin mengalami koreksi. Ini menyebabkan pasar cryptocurrency utama mengalami fluktuasi, di mana 38 dari 50 aset digital teratas menunjukkan tren penurunan, dengan SUSHI mengalami penurunan terbesar, mencapai 11,34%. Meskipun demikian, semangat spekulatif secara keseluruhan di pasar tidak turun secara signifikan.

Di balik lonjakan harga Bitcoin kali ini, ada beberapa faktor kunci yang patut diperhatikan:

Pertama adalah masuknya investor institusi secara besar-besaran. Dalam 30 hari terakhir, sebanyak 87954 koin Bitcoin telah ditarik dari berbagai bursa. Di antaranya, sebuah bursa terkenal menarik hingga 84558 koin Bitcoin dalam 30 hari. Pada tanggal 3 Januari, aliran dana dari bursa tersebut mencetak rekor tertinggi dalam sejarah, dengan lebih dari 3500 koin Bitcoin keluar, dan dana ini kemungkinan besar mengalir ke investor institusi.

Saat ini, total jumlah Bitcoin yang dimiliki oleh 9 dana telah melebihi 23 miliar dolar AS. Mengumpulkan Bitcoin telah menjadi salah satu strategi investasi utama bagi berbagai institusi.

Chief Technology Officer dari perusahaan analisis data blockchain menyatakan bahwa dengan semakin banyaknya investor institusi yang masuk ke pasar, likuiditas di bursa cryptocurrency semakin hilang. Sebagian besar Bitcoin dipindahkan ke alamat dompet kustodian, sementara jumlah Bitcoin yang dimiliki oleh para penambang juga terus meningkat. Fenomena ini menyebabkan penurunan pasokan di pasar, yang mendorong harga Bitcoin naik. Namun, penurunan likuiditas di pasar juga dapat memicu risiko volatilitas yang tajam di masa depan.

Kedua, lingkungan regulasi mengalami perubahan positif. Meskipun baru-baru ini ada beberapa berita negatif, Otoritas Moneter AS dalam surat penjelasan yang dipublikasikan pada 5 Januari menyatakan, bahwa bank-bank federal diizinkan untuk menggunakan stablecoin untuk pembayaran dan aktivitas lainnya. Keputusan ini tentunya mengukuhkan Bitcoin sebagai "emas digital", yang dianggap sebagai kemenangan besar bagi industri kripto dan stablecoin.

Perlu dicatat bahwa kepala strategi pasar dari salah satu lembaga keuangan terkenal di dunia memprediksi bahwa target harga jangka panjang Bitcoin mungkin melebihi 146000 dolar, dan di masa depan diharapkan dapat mengambil sebagian dari pangsa pasar emas. Faktanya, pada 1 Januari, rasio Bitcoin terhadap emas telah mencapai tingkat tertinggi dalam sejarah, melebihi puncak selama pasar bullish musim dingin 2017.

Mengenai apakah harga Bitcoin akan meningkat ke kisaran konsensus 50.000-100.000 dolar seperti yang diprediksi oleh beberapa strategis, kita masih perlu menunggu dan melihat. Namun yang pasti, pasar Bitcoin saat ini berada dalam periode kunci yang penuh dengan peluang dan tantangan.