LootBot: Telegram Bot yang Efisien untuk Melaksanakan Tugas Airdrop

Seiring dengan perkembangan pesat pasar cryptocurrency, Bot Telegram secara bertahap menjadi bidang inovasi yang menarik perhatian. Sejak Juli tahun ini, harga suatu Bot perdagangan telah naik dengan cepat, dari 2,46 dolar pada bulan Mei menjadi 236,98 dolar pada bulan Agustus, dengan kenaikan hampir 100 kali lipat, yang memicu minat luas pasar terhadap berbagai proyek Bot.

Bot Telegram adalah aplikasi kecil yang berjalan di platform Telegram, di mana pengguna dapat berinteraksi dengannya melalui antarmuka yang fleksibel untuk menyelesaikan berbagai tugas atau mendapatkan layanan. Di industri cryptocurrency, jenis bot ini memiliki berbagai skenario aplikasi, seperti pengiriman berita, analisis data on-chain, eksekusi perdagangan, manajemen komunitas, dan hiburan permainan.

LootBot adalah sebuah bot yang fokus pada pelaksanaan interaksi potensi Airdrop. Ini berbasis pada platform Telegram, berfungsi sebagai antarmuka sederhana untuk beberapa blockchain, memungkinkan interaksi melalui cara percakapan, dan secara otomatis melaksanakan operasi di blockchain. Alat ini dapat menghemat banyak waktu dan tenaga bagi pengguna, terutama saat menangani tugas Airdrop yang sangat berulang. Selain itu, LootBot juga dirancang dengan mekanisme anti-witch, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi tugas Airdrop.

Teknologi inti LootBot mencakup:

1. Penempatan dompet dan pilihan jaringan: Dapat membuat hingga 10 dompet untuk tugas airdrop, dan mendukung jembatan dana multirantai.
2. Automasi Airdrop: Melaksanakan tugas airdrop secara otomatis berdasarkan saran dan rute tugas yang dipilih, serta menyediakan data interaksi dompet yang sesuai.
3. Integrasi Perdagangan: Mengintegrasikan fungsi perdagangan, memungkinkan pengguna untuk berdagang ERC-20 token langsung di LootBot.
4. Deteksi Anti-Sihir: Dengan menyediakan rute perencanaan yang beragam, mensimulasikan interaksi on-chain yang nyata, memaksimalkan peluang untuk mendapatkan kualifikasi airdrop.

LootBot menyelesaikan masalah berikut:

• Tugas airdrop yang rumit dan berulang: Eksekusi otomatis mengurangi operasi manual.
• Hasil airdrop tidak pasti: memberikan informasi pasar, membantu pengguna menangkap waktu jual terbaik.
• Risiko airdrop tinggi: merancang mekanisme anti-witch untuk mengurangi risiko ditolak atau dikenali.

Model bisnis LootBot didasarkan pada pendapatan biaya langganan dan pajak transaksi, serta menerbitkan token LOOT sebagai token platform. Pemegang LOOT dapat menikmati diskon langganan dan berpartisipasi dalam pembagian keuntungan. Total pasokan token LOOT adalah 10 juta, di mana 50% dijual kepada investor awal, 40% digunakan untuk menambah likuiditas, alokasi tim 5%, dan pencatatan di bursa 5%.

Mekanisme penghasilan LootBot menggunakan 75% dari biaya langganan dan 2% dari pajak transaksi untuk dibagikan kepada pemegang token. Di mana 33% dialokasikan untuk pengguna yang hanya memegang LOOT, dan 66,7% dialokasikan untuk pengguna yang memegang LOOT dan XLOOT (token turunan dari LOOT). Pembagian penghasilan menggunakan konsep "penghasilan era", yang dibagikan secara bertahap dalam beberapa periode 24 jam.

Keuntungan LootBot termasuk kemudahan penggunaan, otomatisasi yang efisien, dukungan multi-chain, dan desain anti-witch. Namun, ia juga menghadapi beberapa tantangan, seperti risiko keamanan, kualitas airdrop yang bervariasi, dan potensi risiko hukum.

Melihat ke depan, LootBot diharapkan dapat memanfaatkan pertumbuhan pasar airdrop, perluasan ekosistem multi-chain, dan apresiasi token platform. Namun, pada saat yang sama, ia juga perlu menyelesaikan masalah keamanan, menjamin kualitas airdrop, dan menghindari risiko hukum. Seiring dengan perkembangan industri cryptocurrency yang terus berlanjut, alat airdrop profesional seperti LootBot diharapkan dapat mengambil posisi penting di pasar yang tersegmentasi.