Laporan Prospek Industri Aset Kripto 2025

1. Bitcoin Masuk ke Bidang Keuangan Utama

Tahun 2024 adalah tahun kunci dalam perkembangan Bitcoin. Peluncuran resmi ETF Bitcoin spot di Amerika Serikat adalah tonggak penting dalam proses integrasi Bitcoin dengan sistem keuangan tradisional. Peristiwa ini membawa diskusi mengenai Bitcoin sebagai aset cadangan global ke dalam perhatian utama, membuka babak baru dalam bidang keuangan.

Pada tahun 2024, Bitcoin pertama kali menembus batas 100.000 dolar AS. Ini berkat gelombang pembelian oleh beberapa perusahaan terdaftar, dilaporkan bahwa suatu perusahaan telah mengakumulasi 257.250 koin Bitcoin pada tahun 2024. Sementara itu, ETF Bitcoin spot AS yang baru disetujui telah mengakumulasi lebih dari 500.000 koin Bitcoin pada tahun 2024. Ditambah dengan 619.000 koin Bitcoin yang sebelumnya dimiliki oleh suatu trust Bitcoin, total jumlah koin Bitcoin yang dimiliki oleh produk ETF kini telah melebihi 1.000.000 koin.

Selain itu, sejak Donald Trump memberikan pidato di Konferensi Bitcoin Nashville pada bulan Juli, diskusi tentang strategi bitcoin nasional telah meningkat dengan cepat di seluruh dunia.

Di bawah dorongan kebijakan, Bitcoin terus menguat. Sebagian besar analis memperkirakan bahwa pasar bull saat ini akan berlanjut hingga 2025 dan mencapai puncaknya pada kuartal ketiga. Namun, masih ada ketidakpastian dalam ekonomi global, dan jika ekonomi global mengalami resesi, Bitcoin mungkin sudah mendekati puncak siklusnya. Sinyal peringatan untuk resesi semacam itu mungkin termasuk penguatan dolar, penurunan imbal hasil obligasi, dan memburuknya data ketenagakerjaan AS.

2. Koin Altcoin: Ledakan Penuh Masih Membutuhkan Waktu

Pada tahun 2024, pasar koin mengalami banyak tantangan. Bitcoin menyerap sebagian besar dana institusi di tahun ini, sementara koin meme menarik perhatian investor ritel. Meskipun demikian, setelah mengalami periode dominasi Bitcoin selama tujuh bulan, pasar secara singkat memasuki musim koin pada awal Desember. Namun, pangsa pasar Bitcoin hanya sedikit menurun setelah mencapai puncak 61% pada pertengahan November. Ini menunjukkan bahwa pasar belum sepenuhnya beralih ke situasi dominasi koin.

Dari data yang ada, total kapitalisasi pasar altcoin (tidak termasuk stablecoin) pada tahun 2024 meningkat sebesar 76% dan melampaui rekor tertinggi tahun 2021. Pertumbuhan ini didorong oleh kinerja kuat dari koin besar, sementara koin meme mengalami kenaikan tertinggi di antara semua kategori altcoin. Menurut platform data tertentu yang melacak 900 jenis koin meme, imbal hasil rata-rata tertimbangnya melebihi 1600%, menunjukkan kinerja koin meme yang luar biasa di tahun 2024. Meskipun dominasi Bitcoin di pasar telah sedikit berkurang, pola pasar secara keseluruhan belum mengalami perubahan mendasar, dan ledakan menyeluruh altcoin masih memerlukan waktu.

3. Pertumbuhan tokenisasi RWA 85% di 2024, menjadi jembatan antara keuangan tradisional dan blockchain

Pada tahun 2024, pasar tokenisasi aset dunia nyata (RWA) mengalami pertumbuhan yang eksplosif, yang terutama disebabkan oleh kemajuan infrastruktur blockchain yang terus-menerus dan peningkatan tingkat adopsi institusi. Nilai total aset yang ditokenisasi tumbuh sebesar 85% pada tahun ini, melampaui angka 19 miliar dolar AS. Pertumbuhan yang monumental ini menandakan bahwa integrasi mendalam antara keuangan tradisional (TradFi) dan teknologi terdesentralisasi telah memasuki fase baru. Terutama dalam bidang kredit yang ditokenisasi, real estat, dan tokenisasi obligasi pemerintah, proyek-proyek baru yang diterbitkan muncul dalam jumlah besar, menjadi kekuatan pendorong utama pertumbuhan pasar.

Pada tahun 2024, pasar tokenisasi RWA mengalami pertumbuhan yang signifikan, dengan total nilai melebihi 19 miliar USD (tidak termasuk stablecoin). Di antara ini, kredit pribadi memiliki pangsa terbesar, diikuti oleh tokenisasi obligasi pemerintah dan real estat. Ethereum dan ZKsync Era secara keseluruhan menguasai lebih dari 80% pangsa pasar tokenisasi RWA.

Pada tahun 2024, Bank Investasi Eropa menerbitkan obligasi digital tertoken senilai 100 juta dolar AS di atas Ethereum. Proyek ini menunjukkan kelayakan teknologi blockchain dalam alat keuangan bernilai tinggi yang sesuai.

Menurut prediksi pasar terbaru, pasar tokenisasi RWA diperkirakan akan mengalami pertumbuhan signifikan pada tahun 2025. Sebuah lembaga memperkirakan bahwa pada tahun 2025, ukuran pasar tokenisasi RWA akan mencapai 50 miliar USD. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh ekspansi dalam bidang obligasi yang ditokenisasi dan real estat.

Pada tahun 2030, jika pasar tokenisasi RWA mempertahankan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) saat ini, ukurannya bisa mencapai 1,3 triliun dolar AS. Tren ini tidak hanya mencerminkan percepatan integrasi antara keuangan tradisional dan pasar enkripsi, tetapi juga menunjukkan pengakuan luas oleh investor institusi terhadap tokenisasi RWA.

4. DePIN dan AI mencapai pertumbuhan eksplosif, sementara DeSci menunjukkan kinerja yang tertinggal

Pada tahun 2024, pendapatan proyek DePIN (Jaringan Infrastruktur Fisik Terdesentralisasi) meningkat lebih dari 100 kali lipat, mencapai 500 juta dolar per tahun. Jumlah perangkat DePIN melebihi 13 juta unit. Sementara itu, total nilai pasar agen AI tumbuh 222% pada kuartal keempat, dari 4,8 miliar dolar pada bulan Oktober menjadi 15,5 miliar dolar pada bulan Desember. Di antara tiga bidang teknologi yang sedang berkembang, DeSci (Ilmu Terdesentralisasi) tumbuh paling lambat. Saat ini, dua proyek terkemuka yang mendominasi bidang ini------protokol BIO dan OriginTrail------menguasai 50% dari total nilai pasar di bidang tersebut.

Jika skenario aplikasi menjadi lebih jelas, teknologi baru akan mencapai integrasi yang lebih dalam dengan industri mainstream pada tahun 2025. Inovasi lintas bidang, seperti kombinasi AI dan DePIN, mungkin akan mendominasi karena mereka menawarkan peluang pertumbuhan terbaik. Agen AI akan memainkan peran kunci dalam pembuatan konten, sementara jaringan DePIN akan diperluas ke pasar RWA, tetapi DeSci mungkin menghadapi resistensi dari dunia akademis tradisional.

5. Aset Kripto Saham: Kinerja Beragam

Pada tahun 2024, kinerja saham Aset Kripto dapat dikatakan memiliki suka dan duka. Beberapa perusahaan mencatatkan harga saham yang melampaui Bitcoin, sementara perusahaan lainnya tertinggal jauh. Salah satu perusahaan berhasil dengan strategi investasi Bitcoin yang agresif, sehingga harga sahamnya melonjak 400%, menjadikannya "kuda hitam" yang paling menonjol di industri. Perusahaan lain juga meraih hasil yang baik dengan meniru strategi ini dan berhasil mengumpulkan dana sebesar 1 miliar USD melalui penerbitan surat utang prioritas yang dapat dikonversi.

Namun, sebagian besar perusahaan pertambangan menunjukkan kinerja yang kurang memuaskan setelah pengurangan setengahnya Bitcoin. Melihat ke tahun 2025, prospek industri Aset Kripto sangat bergantung pada situasi ekonomi makro, serta apakah pemerintah baru akan mengeluarkan kebijakan yang mendukung.

Jika pemerintah baru melanjutkan sikap ramahnya terhadap Aset Kripto dan secara aktif mendorong kebijakan dan legislasi untuk mengurangi hambatan regulasi, maka kinerja saham penambang Aset Kripto dan perusahaan terkait diharapkan akan meningkat. Selain itu, seiring dengan percepatan transisi global menuju energi terbarukan, perusahaan penambangan Bitcoin yang mengadopsi strategi keberlanjutan mungkin akan menarik lebih banyak investasi pada tahun 2025 dan mencapai kinerja keuangan yang lebih baik.

6. Regulasi Aset Kripto: MiCA Membentuk Ulang Lanskap Uni Eropa, Amerika Memulai Jalur Ramah Bisnis Baru

Di Uni Eropa, pelaksanaan kerangka MiCA( "Undang-Undang Pasar Aset Kripto" ) memperkenalkan standar kepatuhan yang ketat, yang tetap konsisten antar negara anggota. Langkah-langkah baru ini menghilangkan anonimitas pengguna, lebih menguntungkan bagi perusahaan besar yang sudah memiliki departemen kepatuhan, tetapi membawa biaya tambahan yang signifikan bagi perusahaan kecil. Di Amerika Serikat, sejak Gary Gensler meninggalkan jabatannya, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) telah mengurangi intensitas penegakan hukum terhadap perusahaan koin, sementara "Undang-Undang Inovasi Keuangan dan Teknologi (FIT21)" mungkin membatasi kekuasaan SEC. Perubahan ini membuat Amerika Serikat lebih menarik bagi perusahaan koin di tahun yang baru.

Pada tahun 2025, perusahaan kecil Aset Kripto di Eropa mungkin akan menghadapi berbagai tantangan, bahkan harus memindahkan bisnis mereka ke luar negeri. Dengan pelaksanaan penuh kerangka MiCA, Uni Eropa memberlakukan persyaratan yang lebih ketat bagi penyedia layanan Aset Kripto, termasuk pendirian kantor, mematuhi pedoman anti pencucian uang (AML), serta mengikuti aturan materi pemasaran. Meskipun persyaratan ini membawa kepastian hukum dan stabilitas bagi pasar, biaya kepatuhan yang terlalu tinggi dapat menyulitkan perusahaan kecil untuk terus beroperasi di Eropa.

Sementara itu, sikap Amerika Serikat terhadap regulasi aset kripto secara bertahap beralih menjadi lebih ramah. Dengan pengunduran diri ketua SEC Gary Gensler, metode "regulasi berbasis penegakan hukum" berakhir, dan pemerintah baru diperkirakan akan mengambil kebijakan regulasi yang lebih longgar. Selain itu, kemajuan FIT21 mungkin akan lebih membatasi kekuasaan SEC, membagi kekuasaan regulasi aset kripto antara CFTC dan SEC. Perubahan ini menjadikan Amerika Serikat lebih menarik bagi perusahaan aset kripto pada tahun 2025.

7. DeFi Kembali Menguat: Seiring dengan pemulihan pasar, Total Nilai Terkunci (TVL) melonjak 118%

Setelah mengalami perkembangan yang sulit dalam jangka waktu yang lama, bidang keuangan terdesentralisasi (DeFi) mulai pulih pada akhir 2024. Sebelumnya, DeFi menghadapi banyak tantangan, termasuk ketidakpastian regulasi dan tekanan penurunan pasar. Dengan pemulihan pasar yang lebih luas serta kemajuan dalam teknologi staking likuid dan re-staking, total nilai terkunci (TVL) DeFi meningkat sebesar 118%, mencapai 185 miliar USD. Bursa terdesentralisasi (DEXs) juga mencerminkan tren pemulihan ini, dengan volume perdagangan meningkat sebesar 165%.

Volume perdagangan bursa derivatif terdesentralisasi (Derivative DEXs) meningkat sebesar 328% year-on-year selama periode Januari hingga November 2024. Ini mencerminkan kebangkitan kembali aktivitas spekulatif dalam konteks perbaikan kondisi pasar. Selain itu, jumlah perdagangan di jaringan Layer 2 terkemuka seperti Arbitrum, Base, dan Optimism meningkat empat kali lipat dalam setahun terakhir.

Menurut laporan terbaru dari sebuah lembaga, sektor DeFi diperkirakan akan mengalami perkembangan yang transformatif pada tahun 2025, dengan total nilai yang terkunci (TVL) diperkirakan akan melampaui 200 miliar dolar AS. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh kinerja kuat dari staking likuid, staking ulang, dan pasar pinjam meminjam.

Selain itu, volume perdagangan DEX diperkirakan akan meningkat pesat, diharapkan melampaui 40 triliun dolar, dan menyumbang sekitar 20% dari total volume perdagangan aset kripto. Tren ini mencerminkan bahwa seiring dengan perbaikan kondisi pasar dan kemajuan teknologi, bidang DeFi semakin menarik lebih banyak partisipasi institusi dan perhatian pengguna.

![Laporan Industri Aset Kripto 2025: Keuangan Terdesentralisasi