India Di Bawah Tekanan: Permintaan Bahan Bakar yang Menurun dan Tarif Ketat 50% Trump Meningkatkan Risiko Ekonomi

Ekonomi India menghadapi guncangan ganda. Di satu sisi, konsumsi bahan bakar domestik turun tajam. Di sisi lain, Amerika Serikat di bawah Donald Trump baru saja memberlakukan tarif menyakitkan sebesar 50% pada ekspor India, menambah tekanan pada lingkungan ekonomi yang sudah tertekan.

💥 Trump Menanggapi Impor Minyak Rusia India dengan Tarif Tinggi Pemerintahan Trump meningkatkan ketegangan perdagangan sebagai respons terhadap pembelian minyak Rusia yang terus dilakukan India, yang dianggap Washington sebagai undermining upaya AS untuk memutus pendanaan perang Moskow. Tarif baru ini adalah salah satu tindakan paling keras yang telah diterapkan Trump terhadap mitra dagang mana pun sejak kembali ke Gedung Putih. Dan meskipun hanya sekitar 20% dari ekspor India yang pergi ke AS, sektor-sektor kunci berada langsung dalam sasaran — termasuk tekstil, kimia, pakaian, permata, dan perhiasan. UBS memperkirakan bahwa sekitar $8 miliar barang kini terpapar gangguan pasokan, mewakili sekitar 2% dari PDB India. Sementara itu, Donald Trump telah menyatakan Rusia sebagai "ancaman luar biasa" bagi Amerika Serikat.

⛽ Permintaan Bahan Bakar Dalam Negeri Turun Tajam, Diesel dan Konstruksi Jalan Terkena Dampak Terparah Data terbaru dari Kementerian Perminyakan India menunjukkan bahwa total konsumsi bahan bakar pada bulan Juli turun menjadi 19,43 juta metrik ton, penurunan 4,3% dari bulan Juni, dan lebih rendah dibandingkan waktu yang sama tahun lalu. 🔹 Diesel, bahan bakar yang paling banyak dikonsumsi di India, turun 9% menjadi 7,36 juta ton

🔹 Gasoline turun sedikit dari bulan Juni tetapi naik 5,8% dibandingkan tahun lalu menjadi 3,49 juta ton

🔹 LPG ( digunakan untuk memasak ) naik 10,3% dari Juni menjadi 2,78 juta ton, naik 4,9% YoY

🔹 Naphtha, yang digunakan dalam petrokimia, turun 2% dari Juni dan 18% YoY

🔹 Bitumen, yang digunakan untuk pembangunan jalan, mengalami penurunan paling tajam — turun 32% dari bulan Juni

🛢️ Rusia Terus Menyediakan Minyak, dengan India dan China sebagai Pembeli Utama Meskipun tekanan dari AS, India terus mengimpor dalam jumlah besar minyak Rusia. Menurut data dari Kpler, Rusia baru-baru ini mengekspor sekitar 3,35 juta barel per hari, dengan India mengambil 1,7 juta dan Cina 1,1 juta. Minyak Rusia tidak sepenuhnya dikenakan sanksi — sebaliknya, minyak tersebut dikenakan batas harga $60 yang diberlakukan oleh G7 setelah invasi Ukraina pada 2022. Tujuannya adalah untuk menjaga aliran minyak sambil membatasi pendapatan Moskow. Ini telah memungkinkan India untuk terus membeli dengan harga diskon. Trump, bagaimanapun, semakin meningkatkan tekanan. Ia telah mengancam akan menerapkan tarif tambahan 10% pada semua negara BRICS, menuduh mereka "bergabung dengan kebijakan anti-Amerika" dan menyerukan mereka untuk menjauh dari Rusia.

🌏 India dan China Terhubung Kembali — Membuat Washington Cemas Kekhawatiran lain bagi Washington? Pemanasan hubungan secara bertahap antara India dan China. Perdana Menteri Narendra Modi dijadwalkan menghadiri KTT Organisasi Kerjasama Shanghai di Beijing pada 31 Agustus, menandai kunjungan pertamanya ke China dalam lebih dari tujuh tahun. Dia terakhir bertemu dengan Presiden Cina Xi Jlnping selama KTT BRICS tahun lalu di Rusia. Sejak itu, kedua kekuatan Asia tersebut dengan hati-hati bergerak menuju pelonggaran diplomatik — setelah bertahun-tahun ketegangan akibat sengketa perbatasan di Himalaya.

📉 Harga Minyak Bereaksi Terhadap Ketidakpastian Harga minyak berfluktuasi sepanjang hari. Mereka awalnya naik, tetapi turun lagi setelah Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio memberi tahu para reporter bahwa “lebih banyak yang akan dikatakan hari ini” tentang potensi sanksi baru terhadap Rusia. Pasar menafsirkan komentar tersebut sebagai ambigu. Sementara itu, Administrasi Informasi Energi AS (EIA) mengonfirmasi bahwa stok minyak mentah Amerika turun sebesar 3 juta barel selama minggu yang berakhir pada 1 Agustus — melampaui ekspektasi analis sebesar 0,6 juta, meskipun masih di bawah 4,2 juta barel yang dilaporkan oleh Institut Minyak Amerika.

🔌 Eropa Masih Membeli LNG Rusia — Sebuah Standar Ganda? Meskipun UE telah secara tajam mengurangi impor minyak Rusia, mereka belum menghentikan pembelian gas Rusia. Pada tahun 2021, Rusia adalah pemasok minyak terbesar untuk UE, menyumbang 29% dari total impor. Pangsa itu telah turun menjadi hanya 2% pada tahun 2025 setelah UE melarang minyak mentah yang diangkut melalui laut dari Rusia. Namun, data Eurostat dari Q1 2025 menunjukkan bahwa 19% impor LNG Eropa masih berasal dari Rusia. Menurut analis UBS, Giovanni Staunovo, sanksi hanya menargetkan terminal LNG tertentu seperti Arctic LNG 2, yang berarti tidak semua ekspor gas Rusia diblokir. Ini membuat lebih sulit bagi AS untuk meyakinkan India agar sepenuhnya berhenti membeli dari Rusia, terutama ketika Eropa sendiri belum melakukannya.

📊 Ringkasan: India Menyeimbangkan Kebutuhan Energi, Tekanan Perdagangan, dan Perubahan Geopolitik 🔹 AS memberlakukan tarif 50% pada barang-barang India terkait impor minyak Rusia

🔹 Permintaan bahan bakar domestik turun tajam, terutama solar dan bitumen

🔹 India terus membeli minyak Rusia meskipun ada sanksi Barat

🔹 Hubungan antara India dan China perlahan-lahan menghangat

🔹 Harga minyak tetap volatile di tengah pembicaraan sanksi baru

🔹 Eropa masih mengimpor LNG Rusia — merusak pesan AS India menemukan dirinya dalam tindakan penyeimbangan geopolitik — mencoba melindungi pertumbuhan ekonominya, keamanan energi, dan hubungan diplomatik sambil menghadapi tekanan yang meningkat dari kekuatan super global. Pertanyaan kuncinya: dapatkah New Delhi bertahan terhadap sikap perdagangan agresif Trump tanpa mengganggu pemulihannya sendiri?

#TRUMP , #Tarif , #India , #ekonomi , #Geopolitik

Tetap selangkah lebih maju – ikuti profil kami dan tetap terinformasi tentang segala sesuatu yang penting di dunia cryptocurrency! Pemberitahuan: ,,Informasi dan pandangan yang disajikan dalam artikel ini dimaksudkan hanya untuk tujuan pendidikan dan tidak boleh dianggap sebagai saran investasi dalam situasi apa pun. Konten halaman ini tidak boleh dianggap sebagai saran keuangan, investasi, atau bentuk saran lainnya. Kami memperingatkan bahwa berinvestasi dalam cryptocurrency dapat berisiko dan dapat menyebabkan kerugian finansial.“

FUEL0.08%
TRUMP3.27%
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • Komentar
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
  • Sematkan
Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)