Raksasa teknologi terlibat dalam politik akan menghancurkan tembok besar, apakah kerajaan bisnis Elon Musk sedang runtuh setelah perpecahan dengan Trump?
Dengan dukungan pemerintahan Trump, Musk sempat menjadi sosok simbolis di Washington, dan juga membuat kapitalisasi pasar Tesla dan SpaceX meroket. Namun, dari perpecahan dengan Trump hingga berbagai kontroversi seputar Robotaxi dan Grok AI, dia secara perlahan melangkah di jalur yang menghancurkan dirinya sendiri. Ketika presiden berubah menjadi musuh, dan investor mulai ragu, tidak dapat dihindari untuk khawatir, apakah kerajaan teknologi Musk sedang runtuh?
(Konten berikut berasal dari Bloomberg, diterjemahkan oleh Chain News, dengan judul asli: Kerajaan Elon Musk Mengalami Keretakan Karena Beban Elon Musk)
Dari pengikut setia Trump hingga menjadi pion politik: Perjalanan Musk ke dunia politik yang berbelok tajam
Pada 30 Mei, ketika Musk muncul di Gedung Putih mengenakan topi DOGE, memar di wajahnya secara tidak sengaja menjadi sorotan. Dia menjelaskan bahwa itu disebabkan oleh anaknya yang berusia 5 tahun. Ini mungkin hanya lelucon, tetapi juga menjadi titik awal kekacauan saat ia memasuki dunia politik.
Sebagai inti kekuasaan dan duta terbaik Trump selama masa jabatan keduanya, Musk menjabat sebagai "Menteri Efisiensi Pemerintah (DOGE)", ia mengejek pegawai negeri, memotong anggaran untuk bank makanan, bahkan mengklaim ingin "menghancurkan seluruh lembaga federal dengan mesin penghancur kayu". Meskipun menimbulkan banyak keluhan publik, berbagai pihak tetap memilih untuk menyesuaikan diri dengan Musk demi menyenangkan Trump, secara tidak langsung membuat kapitalisasi pasar SpaceX dan xAI meningkat pesat pada awal keterlibatannya dalam politik.
Namun, kedalaman hubungan dan keterikatan kepentingan antara keduanya dengan cepat menimbulkan masalah, pesona Musk yang terlalu mencolok membuat dukungan politiknya turun 20% dalam waktu singkat, tidak hanya di Amerika Serikat yang memicu gelombang penolakan terhadap Musk dan TSL. Sejak puncak harga yang dipilih, harga saham TSL juga hampir terpangkas setengah dalam tiga bulan.
Musk dan Trump berpisah jalan: perbedaan ideologi menjadi pemicu
Jika Musk dapat mempertahankan hubungan dekat dengan Trump, situasi di atas mungkin tidak akan menyebabkan luka fatal. Lagipula, Trump pada saat itu tidak hanya menyerukan publik untuk membeli TSL, tetapi juga mendorong pemerintah untuk mengesahkan regulasi yang menguntungkannya.
Namun beberapa hari kemudian, Musk meluapkan kemarahan di media sosial X, mengklaim bahwa Trump sama sekali tidak bisa terpilih sebagai presiden tanpa dirinya, dan bahkan menuduh Trump sebagai rekan pelaku skandal seksual Jeffrey Epstein. Trump kemudian membalas, mengancam untuk membatalkan semua kontrak yang berkaitan dengan TSL dan SpaceX.
Pertikaian antara kedua orang tersebut mereda seiring waktu, meskipun Musk telah menghapus postingan terkait Epstein dan meminta maaf, ia kemudian mengurangi subsidi untuk TSL karena langkah-langkah pemotongan pajak dan mulai mengkritik RUU "Make America Great Again" milik Trump. Trump menjawab dengan dingin:
Apakah kamu tahu apa itu DOGE? DOGE adalah monster, yang mungkin akan berbalik dan menelan Musk.
(Musk menyatakan ingin mendirikan "Partai Amerika", Trump: mempertimbangkan untuk mengirimnya kembali ke Afrika Selatan)
Semua chip ada di tangan Trump, bagaimana Musk bisa lepas?
Yang mengkhawatirkan adalah bahwa pengaruh dan ancaman Trump terhadap Musk tidak semenarik yang dibayangkan. Indeks miliarder Bloomberg menunjukkan bahwa kekayaan Musk sekitar 360 miliar dolar, tetapi sebenarnya kekayaannya sangat bergantung pada kinerja perusahaannya ( terutama harga saham TSL ), hubungan dengan pemerintah AS, serta kemampuan penggalangan dana pribadi dan perusahaannya.
Dan sekarang ketiga pilar ini tampak goyah di tengah hubungan yang jelas memburuk antara Trump dan dirinya, bahkan para investor mulai mengungkapkan kekhawatiran terhadap setiap langkah Musk. Bloomberg berkomentar:
Keuangan perusahaan Musk saling terkait dan sangat terikat dengan setiap langkahnya, sehingga sulit untuk menjaga diri sendiri jika terjadi masalah. Jika Trump benar-benar memukul keras, masih banyak alat yang dapat digunakan untuk menyerang bisnis Musk, yang juga dapat membuatnya menghadapi "tangan balas dendam yang tak terlihat."
Dari bisnis utama Musk, lihat apakah kekaisaran teknologi berada dalam bahaya.
Robotaxi janji mengemudi sendiri terus menerobos, apakah kapitalisasi pasar TSL terlalu tinggi atau memiliki potensi meledak?
Selama ini, Musk terus menekan tanggal dan memberikan janji, dari mengklaim bahwa mobilnya akan memiliki kemampuan mengemudi otomatis penuh pada tahun 2015, hingga sekarang tanggal target masih ditunda. Dalam beberapa tahun terakhir juga terjadi kecelakaan masuk dan tabrakan sendiri, yang menimbulkan kekhawatiran di kalangan publik. Meskipun demikian, termasuk pendiri Ark Invest Cathie Wood dan investor lainnya tetap percaya padanya. Dan di pihak TSL:
Berdasarkan kapitalisasi pasar, kapitalisasi pasar TSL sekitar 20 kali dari (GM), namun penjualan tahunan kendaraan GM adalah tiga kali lipat dari TSL. Jarak seperti ini hanya ada dua kemungkinan: jika tidak TSL dinilai terlalu tinggi, maka ia akan segera mengalami pertumbuhan yang eksplosif.
Namun kenyataannya, TSL mengalami penurunan jumlah pengiriman selama dua kuartal berturut-turut, Cybertruck hanya terjual 1/10 dari yang diharapkan, dan proyek mobil terjangkau secara diam-diam ditunda. Manajemen juga terdengar adanya kekacauan sistem dan isu keluar dari kalangan eksekutif. RUU reformasi pajak yang baru diterapkan oleh Trump, juga menghapus kredit pajak sebesar 7.500 dolar untuk mobil listrik dan penjualan hak karbon yang sangat bergantung pada TSL, JPMorgan memprediksi bahwa laba perusahaan tahun ini akan terpangkas setengah.
(Robotaxi TSL vs Waymo: Sebuah artikel mengungkapkan jalur teknologi dan strategi bisnis dari dua raksasa mobil otonom)
Kapal Bintang Jatuh: Intervensi Politik SpaceX Menggoyahkan Status Dominasi Raksasa Udara
SpaceX telah menjadi perusahaan terkuat Musk, hampir memonopoli misi peluncuran satelit luar angkasa, pengangkutan barang, dan transportasi personel di Amerika Serikat, tetapi kini juga terjebak dalam gejolak.
Perusahaan tersebut sebelumnya menolak permintaan angkatan bersenjata Ukraina untuk menggunakan jaringan Starlink dalam membantu serangan balik terhadap Rusia selama perang Ukraina-Rusia, yang menimbulkan keraguan tentang posisinya; selanjutnya, karena kritik Musk terhadap "Undang-Undang Besar dan Indah", Trump di satu sisi berhubungan dengan pesaing SpaceX, EchoStar, di sisi lain mengalihkan investasi sebesar 4,1 miliar dolar AS untuk roket SLS Boeing dalam undang-undang tersebut, berbagai tindakan ini jelas merupakan balasan terhadap Musk.
Sebagai perusahaan yang paling dipercaya oleh Musk, SpaceX kini terpengaruh oleh kepribadian dan manipulasi politik Musk, yang membuat peta bisnis antariksa mereka tidak seimbang.
( Arkana Analisis SpaceX ambisi besar, hingga estimasi valuasi 2030 akan meningkat tujuh kali lipat )
xAI membakar uang dengan kerugian dan banyak kontroversi, bergantung pada SpaceX dan TSL untuk mendapatkan suntikan dana.
xAI yang baru didirikan oleh Musk adalah taruhan terbarunya dan juga merupakan mesin pembakar uang terbesar. Model terbaru Grok 4 disebutnya sebagai AI terkuat di dunia, tetapi setelah diluncurkan segera ditemukan memiliki pernyataan anti-Semit, supremasi kulit putih, dan genosida, bahkan sering mengutip meme Nazi dan teori konspirasi, yang memicu kecaman dari luar.
(Dari anti-Semit sampai pacar AI? Karakter wanita dalam mode "partner" Grok Elon Musk memicu kontroversi )
Apa yang mengkhawatirkan para investor adalah, xAI diperkirakan akan mengalami kerugian hingga 13 miliar USD tahun ini, dengan pendapatan hanya 500 juta USD, tetapi berencana untuk mengumpulkan lebih dari 20 miliar USD, termasuk dana dari SpaceX. Musk bahkan menyatakan bahwa dia akan meminta dewan direksi TSL untuk juga memberikan dukungan dana untuk xAI.
Ketika pahlawan menjadi sumber kekacauan: Apakah kerajaan teknologi Musk sedang goyah?
Musk selalu menjadi ahli bertahan hidup di situasi kritis, di mana TSL dan SpaceX pernah berada di ambang kebangkrutan. Namun, kali ini bukan hanya satu masalah, mulai dari kehilangan dukungan dari Gedung Putih, mendirikan partai baru "Partai Amerika", hingga kehabisan tenaga di berbagai perusahaan di bawahnya, semuanya memakan waktu, biaya, dan energi.
Sementara itu, sebagai pendorong evolusi teknologi global, kekaisaran bisnis Musk tidak hanya dibangun di atas teknologi dan inovasi, tetapi juga dibangun di atas daya tarik pribadinya dan kepercayaan para investor. Kini, fondasi-fondasi ini perlahan-lahan runtuh karena fanatisme politiknya sendiri, ideologi, dan badai pernyataan. Seperti yang dikomentari oleh Bloomberg:
Meskipun presiden memiliki kemampuan dan cara untuk merusak kekaisaran bisnis Musk, jika harus mengatakan siapa variabel terbesar dari kekaisaran itu, Trump mungkin harus berada di belakang Musk sendiri.
Sekarang dia telah kehilangan perlindungan Trump, dan menjadikannya sebagai risiko terbesar dalam peta bisnis. Kekaisaran belum runtuh, tetapi retakan sudah muncul. Dan batu bata pertama, adalah yang dipukul oleh Musk sendiri.
Artikel ini Mengapa raksasa teknologi terlibat dalam politik akan menghancurkan tembok besar, apakah kekaisaran bisnis Musk sedang runtuh setelah perpecahan dengan Trump? Pertama kali muncul di Berita Blockchain ABMedia.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Raksasa teknologi terlibat dalam politik akan menghancurkan tembok besar, apakah kerajaan bisnis Elon Musk sedang runtuh setelah perpecahan dengan Trump?
Dengan dukungan pemerintahan Trump, Musk sempat menjadi sosok simbolis di Washington, dan juga membuat kapitalisasi pasar Tesla dan SpaceX meroket. Namun, dari perpecahan dengan Trump hingga berbagai kontroversi seputar Robotaxi dan Grok AI, dia secara perlahan melangkah di jalur yang menghancurkan dirinya sendiri. Ketika presiden berubah menjadi musuh, dan investor mulai ragu, tidak dapat dihindari untuk khawatir, apakah kerajaan teknologi Musk sedang runtuh?
(Konten berikut berasal dari Bloomberg, diterjemahkan oleh Chain News, dengan judul asli: Kerajaan Elon Musk Mengalami Keretakan Karena Beban Elon Musk)
Dari pengikut setia Trump hingga menjadi pion politik: Perjalanan Musk ke dunia politik yang berbelok tajam
Pada 30 Mei, ketika Musk muncul di Gedung Putih mengenakan topi DOGE, memar di wajahnya secara tidak sengaja menjadi sorotan. Dia menjelaskan bahwa itu disebabkan oleh anaknya yang berusia 5 tahun. Ini mungkin hanya lelucon, tetapi juga menjadi titik awal kekacauan saat ia memasuki dunia politik.
Sebagai inti kekuasaan dan duta terbaik Trump selama masa jabatan keduanya, Musk menjabat sebagai "Menteri Efisiensi Pemerintah (DOGE)", ia mengejek pegawai negeri, memotong anggaran untuk bank makanan, bahkan mengklaim ingin "menghancurkan seluruh lembaga federal dengan mesin penghancur kayu". Meskipun menimbulkan banyak keluhan publik, berbagai pihak tetap memilih untuk menyesuaikan diri dengan Musk demi menyenangkan Trump, secara tidak langsung membuat kapitalisasi pasar SpaceX dan xAI meningkat pesat pada awal keterlibatannya dalam politik.
Namun, kedalaman hubungan dan keterikatan kepentingan antara keduanya dengan cepat menimbulkan masalah, pesona Musk yang terlalu mencolok membuat dukungan politiknya turun 20% dalam waktu singkat, tidak hanya di Amerika Serikat yang memicu gelombang penolakan terhadap Musk dan TSL. Sejak puncak harga yang dipilih, harga saham TSL juga hampir terpangkas setengah dalam tiga bulan.
Musk dan Trump berpisah jalan: perbedaan ideologi menjadi pemicu
Jika Musk dapat mempertahankan hubungan dekat dengan Trump, situasi di atas mungkin tidak akan menyebabkan luka fatal. Lagipula, Trump pada saat itu tidak hanya menyerukan publik untuk membeli TSL, tetapi juga mendorong pemerintah untuk mengesahkan regulasi yang menguntungkannya.
Namun beberapa hari kemudian, Musk meluapkan kemarahan di media sosial X, mengklaim bahwa Trump sama sekali tidak bisa terpilih sebagai presiden tanpa dirinya, dan bahkan menuduh Trump sebagai rekan pelaku skandal seksual Jeffrey Epstein. Trump kemudian membalas, mengancam untuk membatalkan semua kontrak yang berkaitan dengan TSL dan SpaceX.
Pertikaian antara kedua orang tersebut mereda seiring waktu, meskipun Musk telah menghapus postingan terkait Epstein dan meminta maaf, ia kemudian mengurangi subsidi untuk TSL karena langkah-langkah pemotongan pajak dan mulai mengkritik RUU "Make America Great Again" milik Trump. Trump menjawab dengan dingin:
Apakah kamu tahu apa itu DOGE? DOGE adalah monster, yang mungkin akan berbalik dan menelan Musk.
(Musk menyatakan ingin mendirikan "Partai Amerika", Trump: mempertimbangkan untuk mengirimnya kembali ke Afrika Selatan)
Semua chip ada di tangan Trump, bagaimana Musk bisa lepas?
Yang mengkhawatirkan adalah bahwa pengaruh dan ancaman Trump terhadap Musk tidak semenarik yang dibayangkan. Indeks miliarder Bloomberg menunjukkan bahwa kekayaan Musk sekitar 360 miliar dolar, tetapi sebenarnya kekayaannya sangat bergantung pada kinerja perusahaannya ( terutama harga saham TSL ), hubungan dengan pemerintah AS, serta kemampuan penggalangan dana pribadi dan perusahaannya.
Dan sekarang ketiga pilar ini tampak goyah di tengah hubungan yang jelas memburuk antara Trump dan dirinya, bahkan para investor mulai mengungkapkan kekhawatiran terhadap setiap langkah Musk. Bloomberg berkomentar:
Keuangan perusahaan Musk saling terkait dan sangat terikat dengan setiap langkahnya, sehingga sulit untuk menjaga diri sendiri jika terjadi masalah. Jika Trump benar-benar memukul keras, masih banyak alat yang dapat digunakan untuk menyerang bisnis Musk, yang juga dapat membuatnya menghadapi "tangan balas dendam yang tak terlihat."
Dari bisnis utama Musk, lihat apakah kekaisaran teknologi berada dalam bahaya.
Robotaxi janji mengemudi sendiri terus menerobos, apakah kapitalisasi pasar TSL terlalu tinggi atau memiliki potensi meledak?
Selama ini, Musk terus menekan tanggal dan memberikan janji, dari mengklaim bahwa mobilnya akan memiliki kemampuan mengemudi otomatis penuh pada tahun 2015, hingga sekarang tanggal target masih ditunda. Dalam beberapa tahun terakhir juga terjadi kecelakaan masuk dan tabrakan sendiri, yang menimbulkan kekhawatiran di kalangan publik. Meskipun demikian, termasuk pendiri Ark Invest Cathie Wood dan investor lainnya tetap percaya padanya. Dan di pihak TSL:
Berdasarkan kapitalisasi pasar, kapitalisasi pasar TSL sekitar 20 kali dari (GM), namun penjualan tahunan kendaraan GM adalah tiga kali lipat dari TSL. Jarak seperti ini hanya ada dua kemungkinan: jika tidak TSL dinilai terlalu tinggi, maka ia akan segera mengalami pertumbuhan yang eksplosif.
Namun kenyataannya, TSL mengalami penurunan jumlah pengiriman selama dua kuartal berturut-turut, Cybertruck hanya terjual 1/10 dari yang diharapkan, dan proyek mobil terjangkau secara diam-diam ditunda. Manajemen juga terdengar adanya kekacauan sistem dan isu keluar dari kalangan eksekutif. RUU reformasi pajak yang baru diterapkan oleh Trump, juga menghapus kredit pajak sebesar 7.500 dolar untuk mobil listrik dan penjualan hak karbon yang sangat bergantung pada TSL, JPMorgan memprediksi bahwa laba perusahaan tahun ini akan terpangkas setengah.
(Robotaxi TSL vs Waymo: Sebuah artikel mengungkapkan jalur teknologi dan strategi bisnis dari dua raksasa mobil otonom)
Kapal Bintang Jatuh: Intervensi Politik SpaceX Menggoyahkan Status Dominasi Raksasa Udara
SpaceX telah menjadi perusahaan terkuat Musk, hampir memonopoli misi peluncuran satelit luar angkasa, pengangkutan barang, dan transportasi personel di Amerika Serikat, tetapi kini juga terjebak dalam gejolak.
Perusahaan tersebut sebelumnya menolak permintaan angkatan bersenjata Ukraina untuk menggunakan jaringan Starlink dalam membantu serangan balik terhadap Rusia selama perang Ukraina-Rusia, yang menimbulkan keraguan tentang posisinya; selanjutnya, karena kritik Musk terhadap "Undang-Undang Besar dan Indah", Trump di satu sisi berhubungan dengan pesaing SpaceX, EchoStar, di sisi lain mengalihkan investasi sebesar 4,1 miliar dolar AS untuk roket SLS Boeing dalam undang-undang tersebut, berbagai tindakan ini jelas merupakan balasan terhadap Musk.
Sebagai perusahaan yang paling dipercaya oleh Musk, SpaceX kini terpengaruh oleh kepribadian dan manipulasi politik Musk, yang membuat peta bisnis antariksa mereka tidak seimbang.
( Arkana Analisis SpaceX ambisi besar, hingga estimasi valuasi 2030 akan meningkat tujuh kali lipat )
xAI membakar uang dengan kerugian dan banyak kontroversi, bergantung pada SpaceX dan TSL untuk mendapatkan suntikan dana.
xAI yang baru didirikan oleh Musk adalah taruhan terbarunya dan juga merupakan mesin pembakar uang terbesar. Model terbaru Grok 4 disebutnya sebagai AI terkuat di dunia, tetapi setelah diluncurkan segera ditemukan memiliki pernyataan anti-Semit, supremasi kulit putih, dan genosida, bahkan sering mengutip meme Nazi dan teori konspirasi, yang memicu kecaman dari luar.
(Dari anti-Semit sampai pacar AI? Karakter wanita dalam mode "partner" Grok Elon Musk memicu kontroversi )
Apa yang mengkhawatirkan para investor adalah, xAI diperkirakan akan mengalami kerugian hingga 13 miliar USD tahun ini, dengan pendapatan hanya 500 juta USD, tetapi berencana untuk mengumpulkan lebih dari 20 miliar USD, termasuk dana dari SpaceX. Musk bahkan menyatakan bahwa dia akan meminta dewan direksi TSL untuk juga memberikan dukungan dana untuk xAI.
Ketika pahlawan menjadi sumber kekacauan: Apakah kerajaan teknologi Musk sedang goyah?
Musk selalu menjadi ahli bertahan hidup di situasi kritis, di mana TSL dan SpaceX pernah berada di ambang kebangkrutan. Namun, kali ini bukan hanya satu masalah, mulai dari kehilangan dukungan dari Gedung Putih, mendirikan partai baru "Partai Amerika", hingga kehabisan tenaga di berbagai perusahaan di bawahnya, semuanya memakan waktu, biaya, dan energi.
Sementara itu, sebagai pendorong evolusi teknologi global, kekaisaran bisnis Musk tidak hanya dibangun di atas teknologi dan inovasi, tetapi juga dibangun di atas daya tarik pribadinya dan kepercayaan para investor. Kini, fondasi-fondasi ini perlahan-lahan runtuh karena fanatisme politiknya sendiri, ideologi, dan badai pernyataan. Seperti yang dikomentari oleh Bloomberg:
Meskipun presiden memiliki kemampuan dan cara untuk merusak kekaisaran bisnis Musk, jika harus mengatakan siapa variabel terbesar dari kekaisaran itu, Trump mungkin harus berada di belakang Musk sendiri.
Sekarang dia telah kehilangan perlindungan Trump, dan menjadikannya sebagai risiko terbesar dalam peta bisnis. Kekaisaran belum runtuh, tetapi retakan sudah muncul. Dan batu bata pertama, adalah yang dipukul oleh Musk sendiri.
Artikel ini Mengapa raksasa teknologi terlibat dalam politik akan menghancurkan tembok besar, apakah kekaisaran bisnis Musk sedang runtuh setelah perpecahan dengan Trump? Pertama kali muncul di Berita Blockchain ABMedia.